Selasa, 06 Mei 2008

Wisam Syafiq Hulaif

Lahir : Jakarta, 18 April 2007
Nama Panggilan : Wisam
Semenjak kelahiran Javas, aku sedikit berhati-hati agar tidak ada kehamilan yang lain lagi. Kupikir dua anak sepasang sudah cukup menyenangkan. Untuk pakai alat kontrasepsi, aku masih bingung memilih...ya sudah sementara pakai pantang berkala aja. Untungnya awal 2005 suamiku mendapat tugas belajar ke Korea Selatan selama satu tahun sehingga aku tidak perlu lagi berjaga-jaga menghindari kehamilan.
Februari 2006 suamiku kembali dari Korea dan ternyata aku hanya bisa berhasil 5 bulan menjaga agar tidak hamil. Walaupun aku merasa sudah menjaga sebaik mungkin tapi ternyata Allah lebih mempercayaiku untuk punya anak lagi.
Ya sudah, antara ragu-ragu tapi senang aku terima kehamilan ini dengan sukacita. Naaaah, susahnya, bulan Juni 2006 aku pindah ke rumah dinas di daerah Ciledug Tangerang. Padahal aku sudah sangat nyaman dengan dokter dan perawat-perawat di Klinik Siaga II Pasar Minggu, sehingga kuputuskan bahwa aku akan tetap memeriksakan kehamilanku dan nantinya melahirkan di klinik tersebut dengan dr. Nining sebagai dokter kandunganku. Alhasil, tiap bulan sekali aku ke pasar minggu untuk periksa dan memutar ke Bintaro untuk pulang ke Ciledug. Untungnya suamiku ditugaskan di Ragunan sana sehingga tidak terlalu repot untuk pulang malam.
Ketika kandunganku berumur 38 minggu aku mengusulkan kepada dokterku agar jika mungkin aku ingin secepatnya melahirkan karena aku khawatir bayiku akan bertambah besar mengingat yang kedua lahir dengan bobot 3,9 kg. Dua anak pertama lahir dengan induksi lalu apa salahnya jika yang ketiga juga induksi? Dan dokter mengatakan ga ada masalah maka Rabu, 18 April pagi aku dan suami langsung berangkat ke klinik. Kupikir karena masih lama, maka suamiku kubiarkan ketika dia ingin ke kantor dulu.
Jam 12.30 suntikan induksi yang pertama, ga berapa lama sudah mulai terasa kontraksi. Suamiku masih di kantor, kemudian suntikan kedua satu jam kemudian dan rasanya sudah tidak tertahankan lagi. Suamiku masih belum datang juga walau aku sudah telepon agar cepat ke klinik. Dokter Nining datang dan tepat pukul 14.45 bayi ketigaku lahir dengan berat 3,7 kg. Wuih besar juga, bayangkan jika aku menunggu kontraksi normal 2 minggu lagi, bisa-bisa bayiku lahir di atas 4 kg. Mana tahaaaan...
Sekarang Wisam sudah satu tahun. Umur 10 bulan lewat satu minggu dia sudah jalan dengan lancar, sekarang malah maunya berlari dan ingin melompat gara-gara melihat Eta melompat-lompat.
Wisam aktif sekali sehingga perlu energi ekstra untuk menjaganya dan dia manja sekali sehingga sering berpura-pura menangis untuk mencari perhatian.
Satu hal yang selalu dikomentari semua orang ketika melihat Wisam..."Waaah...putih sekali sih....mukanya kayak orang korea....bawaan ayahnya balik dari Korea ya...?"
Baca selengkapnya......