Selasa, 12 Agustus 2008

Alhamdulillah...Masih Bukan TB..!!

Kemaren bener-bener hari yang bikin jantungku kebat-kebit. Pas adikku telpon bahwa Wisam di diagnosis flek paru-paru atau TBC, aku langsung browsing cari informasi sana-sini. pas nemu tulisan ini, Hati-Hati Dengan Istilah Flek Paru Pada Anak , hatiku agak tenang.
Setelah baca tulisan itu, kami memutuskan untuk mencari second opinion ke RSAB Harapan Kita. Kami cari DSA yang spesialis Paru dan Pernapasan. Ternyata malah ada Klinik khusus Respirologi dengan 4 ahli bidang paru dan pernapasan. Jadilah kami sore itu dari kantor langsung menuju ke Harapan Kita sedangkan Wisam bersama tante dari rumah naik taksi. Pas kami sampai, tante juga baru saja masuk ke dalam RS.
Dari dulu ayah selalu lebih memilih ke Harapan Kita dengan pertimbangan RS tersebut memang fokus ke anak dan bunda sehingga bisa dipastikan para dokternya kompeten di bidang masing-masing. Kalau bunda agak-agak malez ke situ karena swasta banget (artinya sama mahalnya ama RS swasta) dan pelayanannya ga enak (trauma pas nglahirin Detya disana). Lagipula nunggunya itu yang ga nahanin...mana janji lewat telpon ga ada gunanya. Hannya yang hadir di tempat saja dapat giliran sesuai urutan. Artinya kan kalau mau cepet ya daftar langsung lebih cepet, terus nunggu sampai dokternya datang. BT banget nunggunya..Yang jelas kemaren karena kasusnya sudah seperti itu, maka bunda tahan-tahan nunggunya yang penting ada kejelasan tentang status Wisam.
Dan benar, dr. Noorlaila, sama sekali ga percaya diagnosis itu dan langsung kasih resep untuk batuk pilek dan ada gejala typhus (hasil tes darah terbaru). Dia bilang ga mungkin hanya dengan tes darah dan rontgent bisa diputuskan kalau si anak kena TB. Minimal harus ada tes Mantoux. Agar hasil tes Mantoux tidak bias, maka Wisam harus disembuhkan dulu dari segala jenis sakit. OK..minggu depan setelah obat habis, kami akan datang untuk tes. Mengingat Javas sampai saat ini masih kecil mungil kami putuskan juga dia akan ikut tes Mantoux.
Lega banget deh...lagian dari kemarin siang Wisam sudah ga panas lagi.
Eniwei, pagi ini ngobrol sama Mbak Nora malah dapat cerita bahwa RS Bakti Asih, tempat biasa kami periksa karena dekat dengan rumah, ternyata punya reputasi yang ga bagus. Penanganannya lambat sehingga banyak kasus kematian bahkan hanya untuk DB yang mestinya penanganannya sudah standar. Belum lagi diagnosis dokternya yang ga bener sehingga penyakit utama malah tidak terdeteksi. Wiiiii...ga lagi-lagi deh kesana..
Sebelumnya juga Wisam mesti rawat inap 7 hari disana karena kena ISK (infeksi saluran kencing). Dokternya ga komunikatif, pokoknya harus 7 hari karena antibiotiknya harus suntik langsung 2 x sehari. Obat yang dikasih pun mesti yang paten, padahal pas hari ke-6 bunda baru tau bahwa untuk antibiotik yang sama ada generiknya yang harganya 1/10 dari yang paten.. Giilleee..
Makanya pas Wisam sakit kemaren, diputuskan jangan dokter yang sama dengan waktu itu. Tapi ternyata malah sama saja dan kayaknya lebih parah deh...
Bakti Asih..?..GA LAGI LAGI DEH...

Tidak ada komentar: