Senin, 11 Agustus 2008

Flek paru-paru...?

Sejak rabu minggu lalu, wisam mulai panas. Karena biasa batuk pilek maka rabu itu kubawa ke Puskesmas. Obatnya dikasih racikan puyer termasuk untuk melegakan pernapasannya. Tapi ternyata sampai jumat pagi panasnya ga berkurang, tetap panas tinggi. Akhirnya kuputuskan pagi itu Bunda ga masuk kerja nganter Wisam ke RS Bakti Asih.
Menurut dokter harus periksa darah untuk melihat kemungkinan DB atau Typus, sekalian mesti fisioterapi biar jalan nafasnya lebih longgar dan dahak di tenggorokan bisa keluar. Hasil tes darah, untuk tes Widal negatif semua dan trombosit normal tapi kadar leukosit sangat tinggi, dari yang normal antar 0 - 10 punya Wisam 24,1 cukup besar juga. Dokter memberi obat racikan sebanyak 20 bungkus 3 x 1 bungkus perhari dan Silopect untuk melancarkan dahak.
Namun anehnya panas Wisam masih tetap tinggi, obat penurun panas hanya sementara. Jika sudah habis reaksinya maka dia panas tinggi lagi bisa lebih dari 40 derajat. Sampai senin pagi wisam masih tetap panas sehingga diputuskan untuk konsul lagi ke dokter awal.
Karena Bunda banyak kerjaan maka tante yang nganterin Wisam ke dokter. Harus tes darah lagi dan rontgent sekaligus fisioterapi. Hasil rontgent menurut Dokter berkabut dan dinyatakan ada flek di paru-paru. Pengobatan harus 6 bulan berturut-turut tanpa boleh ada jeda. Jika jeda maka harus mengulang lagi. Kadar leukositnya juga meningkat menjadi 50an.
Wiiiiii...ini kan hal yang sering diomongin temen2ku yang lain. Langsung saja browsing mencari informasi lain dan diputuskan sore ini mau cari second opinion ke RIAB Harapan Kita ke Dokter Spesialis Anak yang khusus menangani paru dan pernapasan.
Semoga ada perkembangan lain...yang jelas hari ini kerja ga bisa fokus sama sekali. Hanya karena ada yang mendesak harus segera dikerjakan aja makanya Bunda bisa sedikit konsen.

Tidak ada komentar: